MALANG – Santri Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar (PPI AMF), Zulva Wahyu Pradana berhasil masuk grand final dalam ajang lomba International Future Innovators Challenge (IFIC) 2025. Ia juga mendapatkan pembiayaan partially funded setelah mengikuti seleksi yang ketat mulai dari tingkat dasar hingga tinggi dan pengenalan produk untuk dilombakan.

Sebagai informasi, ajang ini diadakan oleh Exocloud dan merupakan lomba tentang SDGs yang diselenggarakan go internasional. Lomba ini diadakan sebagai bentuk ikut serta dalam pembangunan berkelanjutan. 

Guru pendamping dalam lomba IFIC, Yolanda Pradiva Dinatri Prameswari mengaku, ajang ini banyak diminati oleh para santri PPI AMF. Ia berharap para peserta yang mengikuti lomba ini bisa ikut serta lagi dalam lomba selanjutnya. “Dan meraih apa yang ia mau dan bagi yang lolos semoga menjadi salah satu jalan menuju Roma,” ujarnya saat ditemui di PPI AMF, beberapa waktu lalu.

Perempuan yang disapa Yolanda ini merasa bangga atas pencapaian salah satu santrinya, yakni Zulva. Hal ini karena Zulva berhasil mengembangkan produk ramah lingkungannya berupa tinta berbahan keluak. Produk ini akan dipresentasikan di Malaysia sebagai tempat grand final .

Pada kesempatan berbeda, Zulva mengatakan tidak menyangka bisa mendapatkan peringkat 12 dari 30 besar dalam perlombaan IFIC. Apalagi dia sebelumnya harus bersaing dengan 400an peserta dari seluruh Indonesia. Ia berharap prestasinya ini dapat menginspirasi para santri untuk terus berkarya dan berinovasi.

Dengan diraihnya penghargaan ini, PPI AMF berharap dapat terus memotivasi dan mendorong para santri untuk ikut aktif dalam kompetisi dan kegiatan. Hal ini terutama yang mendukung inovasi SDGs di Indonesia.